Tespedia akan memberikan beberapa contoh pertanyaan seputar kepemimpinan yang sering muncul dalam wawancara kerja, beserta contoh jawaban yang dapat menjadi referensi bagi kamu. Terutama jika kamu adalah seorang fresh graduate yang sedang melamar untuk program manajemen trainee, penting untuk memahami dan menguasai pertanyaan-pertanyaan seputar kepemimpinan ini dengan baik.
Dalam proses wawancara kerja, pertanyaan tentang kepemimpinan adalah salah satu yang paling umum diajukan oleh HRD dan pewawancara. Leadership atau kepemimpinan tidak hanya terbatas pada bos di perusahaan, tetapi juga merupakan skill yang diharapkan dimiliki oleh seluruh karyawan. Kemampuan kepemimpinan mencakup berbagai aspek, seperti kemampuan pemecahan masalah, manajemen waktu, dan kemampuan mengelola emosi saat menghadapi tenggat waktu kerja.
Berikut adalah beberapa pertanyaan tentang kepemimpinan yang sering diajukan dalam wawancara kerja, beserta contoh jawabannya:
1. Seperti apa gaya kepemimpinan ideal menurutmu?
Jawaban: “Menurut saya pribadi, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang tahu bagaimana cara mengapresiasi anggota tim. Sebab, dari cara mengapresiasi tersebut, anggota tim akan merasa bahwa diri mereka berharga. Jika begitu, respect para anggota akan didapatkan oleh pemimpin.”
2. Bagaimana cara kamu menghadapi konflik ketika menjadi seorang pemimpin?
Jawaban: “Tidak akan ada asap jika tidak ada api. Saya selalu mempercayai pepatah tersebut. Maka dari itu, saat terjadi konflik saya akan mencari penyebabnya terlebih dahulu. Memberikan pendapat netral dan tegas juga akan saya lakukan.”
3. Apa yang akan kamu lakukan jika terdapat selisih antara anggota tim?
Jawaban: “Komunikasi adalah bagian terpenting untuk menyelesaikan suatu konflik. Tanpa komunikasi akan terjadi kesalahpahaman yang akan memancing konflik. Maka dari itu, saya akan melakukan observasi dari dua pihak sehingga pendapat saya nantinya tidak berat sebelah. Jika saya mengetahui apa penyebab dari konflik tersebut, duduk bersama dan saling terbuka akan menjadi tahap menyelesaikan konflik berikutnya. Dari tahap tersebut, penyebab konflik bisa terurai dan bisa terselesaikan dengan baik.”
4. Apa keahlian seorang pemimpin yang paling krusial menurut kamu?
Jawaban: “Manajemen emosi dan stres. Dengan menguasai kemampuan itu, seorang pemimpin akan dapat berpikir dengan tenang dan menyelesaikan permasalahan dengan baik.”
5. Apa strategi terbaik yang kamu lakukan untuk meningkatkan kompetensi anggota tim?
Jawaban: “Setiap anggota tim memiliki sifat dan kemampuan yang berbeda. Maka dari itu, setiap pemimpin harus memiliki kepekaan yang baik untuk digunakan sebagai penilaian terhadap anggota tim. Membebaskan anggota tim untuk mengikuti webinar, kursus, membeli buku yang bisa meningkatkan kemampuan adalah strategi terbaik yang akan saya lakukan. Saya akan men-support kebutuhan tersebut untuk mereka. Diskusi secara reguler dengan anggota tim juga bisa mendukung peningkatan kompetensi mereka guna tahu apa kebutuhan mereka yang belum terpenuhi di perusahaan.”
6. Kamu memberikan tugas kepada anggota tim kamu. Namun, ternyata dia tidak bisa menyelesaikannya dengan baik. Apa yang akan kamu lakukan?
Jawaban: “Selalu ada alasan mengapa seorang karyawan bisa lolos tahap seleksi kerja. Alasan paling minimal tentu saja karena dia memiliki kemampuan yang dicari perusahaan untuk mengerjakan jobdesk di posisi tersebut. Ketika karyawan tersebut ternyata tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan, ada dua kemungkinan yang terjadi: tugas tersebut adalah hal baru baginya atau dia sedang memiliki masalah sehingga performannya tidak sebaik sebelumnya. Untuk alasan pertama, saya akan melakukan penjelasan lebih detail kepada karyawan tersebut atau menugaskan karyawan lain untuk melakukan back up dan kolaborasi dengan karyawan sebelumnya. Jika alasan kedua yang terjadi, berkomunikasi secara mendalam dengan karyawan tersebut adalah yang paling baik untuk dilakukan. Cari alasan dan solusi sehingga kejadian tersebut tidak terulang dan performannya kembali seperti sebelumnya.”
7. Apa yang akan kamu lakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif?
Jawaban: “Menjadikan lingkungan kerja seperti lingkungan pertemanan yang suportif adalah bentuk ideal lingkungan kerja menurut saya. Saling mengingatkan, saling membantu, dan tidak ada rasa egois untuk mencapai suatu hal secara individu.”
8. Lebih suka bekerja secara individu atau secara tim?
Jawaban: “Menurut saya, cara bekerja secara individu maupun tim adalah dua hal yang saling berkaitan, tidak bisa dipisahkan. Meskipun saya senang bekerja secara kolaborasi, tetapi saya juga harus memiliki kemampuan bekerja mandiri sehingga tidak merepotkan anggota tim lainnya. Dan saya juga tidak bisa bekerja secara individu selamanya di perusahaan. Ada kalanya dalam tim, meskipun berbeda posisi, akan saling bergantung sehingga saya juga bisa berkolaborasi dengan anggota lainnya.”
9. Lebih suka dipimpin atau memimpin?
Jawaban: “Satu hal yang perlu diingat ketika ingin menjadi pemimpin yang baik, yaitu bisa menjadi seorang anggota tim yang baik. Dengan begitu, ketika sudah menempati posisi pemimpin, dia bisa tahu apa yang diinginkan anggota tim dan apa yang tidak disukai untuk menghindari konflik tidak penting. Baik dipimpin ataupun memimpin memiliki hal berbeda untuk ditangani. Saya dapat menjadi anggota tim yang baik dan menghormati pemimpin. Saya juga dapat menjadi pemimpin yang baik dan memberikan apresiasi yang sesuai kepada anggota tim saya.”
10. Apa yang kamu sukai saat memimpin orang lain?
Jawaban: “Saya memiliki kuasa untuk melakukan kontrol kepada anggota tim. Bukan untuk hal negatif, tetapi lebih kepada saya tahu bagaimana menempatkan anggota tim pada jobdesk-nya sehingga target kerja bisa selesai dengan baik.”
sudah 10 contoh nih, jangan lupa untuk jangan dihapal ya tapi lebih baik untuk dipahami tentang contoh pertanyaan seputar kepemimpinan yang sering muncul dalam wawancara kerja. Boleh skip artikel ini bagi yang sudah merasa cukup, atau ingin membaca tentang bagaimana membuat body email ketika mengirim email untuk melamar kerja.
11. Apa kunci sebuah tim berhasil dalam mengerjakan target kerjanya?
Jawaban: “Pemimpin yang peka dan memahami setiap kebutuhan serta kemampuan anggota timnya. Dengan begitu, pemimpin dapat memberikan pembagian kerja yang sesuai sekaligus memberikan apresiasi yang sepantasnya. Anggota tim yang suportif dan inisiatif juga menjadi alasan suatu tim solid dan target kerja berhasil diselesaikan dengan baik.”
12. Adakah pengalaman yang membantu kamu menjadi pemimpin yang baik?
Jawaban: “Selalu ada alasan mengapa saya memilih menjalani suatu hal. Itu adalah kepercayaan yang saya pegang teguh. Maka dari itu, saya selalu memahami setiap saya mengerjakan sesuatu. Saya mempelajari saat pemimpin saya marah atau tidak senang dengan hasil kerja saya. Saya mempelajari kenapa rekan kerja saya berterima kasih saat saya bantu. Dari observasi saya setiap kali mengerjakan suatu hal, saya akan menjadikannya sebagai pengalaman untuk kemudian saya adaptasi untuk menjadi pemimpin yang baik.”
13. Apa yang akan kamu lakukan jika anggota tim memiliki pemikiran yang berbeda dengan kamu sebagai pemimpin?
Jawaban: “Saya tidak masalah dengan hal tersebut. Selama alasan perbedaan pemikiran tersebut make sense, saya juga akan menerimanya dengan baik. Diskusi tentang pemikiran mana yang paling logis untuk dapat menyukseskan suatu project harus dilakukan dan melibatkan anggota lain. Dengan begitu, saya bisa menjadi pemimpin yang open minded dengan growth mindset yang baik.”
14. Strategi apa yang kamu pakai untuk melakukan distribusi kerja yang ideal kepada anggota tim?
Jawaban: “Membuat tabel karakter dan kemampuan setiap anggota tim. Saat saya paham bagaimana kemampuan setiap anggota, saya akan bisa menyusun distribusi kerja yang sesuai sehingga hasil kerja juga akan sesuai ekspektasi saya.”
15. Seorang perempuan cenderung tidak ingin menonjolkan sifat kepemimpinannya dan lebih ingin menjadi rekan yang baik untuk anggota. Apa yang kamu pikirkan tentang pendapat tersebut?
Jawaban: “Bagi saya, tidak ada perbedaan yang terlalu mendasar tentang pemimpin laki-laki ataupun perempuan. Ibu Rismaharini memiliki model kepemimpinan yang sama tegasnya dengan pemimpin laki-laki. Menjadi rekan kerja yang baik untuk anggota tim adalah hal yang sama baiknya dengan menunjukkan ketegasan saya sebagai pemimpin. Dengan begitu, anggota tim tidak merasa saya terlalu kaku sekaligus memiliki kedekatan yang baik bukan hanya sekadar anggota dan pemimpin.”
Itu tadi adalah contoh pertanyaan tentang kepemimpinan yang bisa kamu gunakan sebagai referensi dalam persiapan wawancara kerja. Pastikan untuk mengkombinasikan jawaban-jawaban ini dengan pengalaman dan gaya kepemimpinan pribadi kamu agar sesuai dengan situasi yang sebenarnya. Jangan lupa, jika butuh sertifikat TOEFL untuk melengkapi berkas lamaran kerja, kamu bisa mengasesnya disini ya.