Kamu sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi sesi wawancara kerja? Merasa yakin dan siap? Tahan sejenak, agar nantinya proses berjalan lancar. Mari kita lihat beberapa hal yang harus dihindari saat wawancara kerja.
- Keterlambatan Keterlambatan dalam wawancara kerja bisa berdampak buruk pada kesan pertamamu kepada pihak yang melakukan wawancara. Tiba lebih awal memberikan waktu bagi kamu untuk menenangkan diri, mempersiapkan pikiran, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Kesiapan teknis seperti memastikan koneksi internet stabil atau memeriksa peralatan yang akan digunakan (seperti kamera dan mikrofon jika wawancara dilakukan secara virtual) juga sangat penting. Jika terjadi situasi darurat yang menghambat, memberi tahu pihak yang melakukan rekrutmen dengan segera akan menunjukkan sikap yang baik dalam menangani situasi yang tak terduga.
- Kurang Riset Riset yang mendalam tentang perusahaan menunjukkan minat dan dedikasi kamu terhadap posisi yang kamu lamar. Ini bukan hanya tentang mengetahui informasi dasar, tetapi juga tentang memahami kultur perusahaan, nilai-nilai yang mereka anut, dan bagaimana posisi yang kamu lamar berkontribusi pada visi perusahaan. Riset mendalam memungkinkan kamu untuk menghubungkan pengalaman, keterampilan, dan tujuan kamu dengan kebutuhan perusahaan. Dengan memahami perusahaan tersebut dengan baik, kamu dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan nilai-nilai mereka dan menunjukkan bagaimana kamu dapat menjadi aset berharga bagi mereka.
- Ketidaksopanan Ketidaksopanan dalam wawancara bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari sikap fisik hingga komunikasi verbal. Misalnya, duduk sebelum diizinkan bisa dianggap sebagai tanda kurangnya kesadaran terhadap etika sosial, sementara tidak mengucapkan salam atau terima kasih bisa memberikan kesan kurang sopan. Ini adalah momen di mana kamu harus menampilkan kesopanan, hormat, dan keterbukaan. Sikap yang sopan akan menunjukkan bahwa kamu adalah individu yang profesional dan menghargai waktu dan kehadiran mereka.
- Bahasa Tubuh yang Kurang Baik Komunikasi non-verbal kamu bisa menjadi penentu kesan pertama yang kuat. Kontak mata yang baik menunjukkan kepercayaan diri dan keterlibatan dalam percakapan. Postur tubuh yang tegak menunjukkan rasa percaya diri dan antusiasme. Hindari bahasa tubuh yang menunjukkan kebosanan atau ketidakpedulian. Ini termasuk menghindari bersandar terlalu jauh, bersandar terlalu mundur di kursi, atau gerakan tangan yang terlalu serampangan. Bersikap terbuka dengan tubuh yang rileks dan ramah akan menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan positif selama wawancara.
- Menjawab Bertele-tele atau Tidak Mengetahui Jawaban Jujuritas sangat penting saat kamu tidak tahu jawaban suatu pertanyaan. Terlalu banyak bicara tanpa memberikan jawaban yang konkret bisa menunjukkan bahwa kamu mungkin tidak memahami pertanyaan atau tidak memiliki pengalaman yang relevan. Jika kamu tidak yakin dengan jawaban, lebih baik akui ketidaktahuanmu dan kemudian sampaikan bagaimana kamu akan mencari solusinya atau belajar untuk mengatasi kekurangan tersebut di masa mendatang.
- Kelebihan Percaya Diri Lanjut mengenai hal yang harus dihindari saat wawancara kerja. Percaya diri adalah hal yang baik, namun jika terlalu berlebihan, bisa menimbulkan kesan sombong atau kurang menghargai pendapat orang lain. Saat kamu terlalu percaya diri, ada kemungkinan kamu menjadi kurang terbuka terhadap ide-ide baru atau umpan balik dari pewawancara. Yang terpenting adalah menunjukkan rasa percaya diri yang sehat, yaitu percaya pada kemampuanmu tetapi tetap terbuka untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
- Melebih-lebihkan Cerita Saat kamu menceritakan pengalaman atau pencapaian, penting untuk memberikan informasi yang akurat dan sesuai dengan kenyataan. Terlalu berlebihan dalam menyajikan cerita bisa memberikan kesan bahwa kamu tidak jujur atau mencoba untuk mengesankan pewawancara dengan informasi yang tidak sepenuhnya benar. Fokuslah pada fakta dan dampak yang sesungguhnya dari pengalamanmu.
- Mengkritik Pekerjaan/Perusahaan Sebelumnya Mengeluh tentang pengalaman kerja sebelumnya atau menjelekkan perusahaan sebelumnya bukanlah strategi yang baik. Hal ini bisa menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan kamu melakukan hal yang sama di perusahaan yang sedang kamu lamar. Pewawancara mungkin akan meragukan kesediaanmu untuk memberikan kontribusi yang positif dan produktif dalam lingkungan kerja baru.
- Sikap Terlalu Defensif Sikap yang terlalu defensif atau keras dalam mempertahankan pandangan atau pendapat bisa dianggap sebagai kurangnya kemampuan untuk menerima umpan balik atau ide-ide baru. Terbuka dan fleksibel terhadap sudut pandang lain dapat menggambarkan kemampuanmu untuk beradaptasi dan bekerja secara kolaboratif.
- Tidak Mengajukan Pertanyaan Tidak mengajukan pertanyaan pada akhir wawancara bisa memberikan kesan bahwa kamu kurang tertarik atau kurang siap untuk posisi yang kamu lamar. Pertanyaan yang relevan menunjukkan minatmu yang mendalam terhadap perusahaan dan peran yang kamu inginkan. Gunakan kesempatan ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang peran, tugas, atau arah perusahaan ke depannya.
Itu tadi adalah bahasan mengenai beberapa hal yang harus dihindari saat wawancara, semoga bermanfaat dan sukses untuk wawancaramu selanjutnya. Untuk tips lain dalam wawancara, salah satunya adalah bagaimana cara memperkenalkan diri, bisa kamu baca disini ya.